Minggu, Desember 27, 2015

Info Lomba Tahfidz Al Qur 'an

๐Ÿ“ข Atase Keagamaan Kedubes Arab Saudi:

Musabaqah Tahunan Hafalan Al-Qur'an dan Hadis Pangeran Sultan bin Abdul Aziz rahimahullah tingkat Nasional ke-8 insya Allah akan diadakan pada tanggal: 28-31 maret 2016, sdg utk tingkat Asia Pasifik pada tanggal: 18-21 April 2016.

Surat undangan musabaqah utk semua lptq tingkat provinsi sdh dikirimkan 2 minggu yg lalu sdg utk lembaga atau pesantren yg tersebar di seluruh daerah di indonesia sudah going pd hari rabu tgl 16/12 yg lalu.
Mekanisme daftar bagi calon peserta yg berminat melalui lptq provinsi atau pesantren yg mendapat undangan tsb.

Jika pesantren tahfizhnya blm dapat undangan tahun ini bisa didaftarkan nama pesantrennya melalui surat permohonan resmi yg dikirimkan via email ke: maktabjakarta@gmail.com atau via pos ke alamat sekretariat panitia: kantor atase agama kedubes saudi arabia di jakarta, jl banyumas no 16 menteng jakarta pusat 10310.
Kegiatan musabaqah utk tingkat nasional insya allah akan diadakan seperti tahun lalu yaitu di hotel balairung matraman jakarta timur.

Cabang2 hafalan yg diperlombakan dlm musabaqah ini, adalah:
1. Al-Qur'an: 30 juz, 20 juz, 15 juz dan 10 juz dari awal surat dlm mushaf dn tdk berlaku hafalan dari belakang atau tengah2 mushaf.
2. Hafalan hadis terdiri dari 100 hadis dg sanad dan 400 hadis tanpa sanad (tersedia modul baku dari panitia).

Hadiah dlm bentuk mata uang riyal saudi bagi para juara musabaqah tingkat nasional:
1. Cabang 30 juz: juara satu: 16.000 SR, juara dua: 15.000 SR, juara tiga: 14.000 SR.
2. Cabang 20 juz: juara satu: 13.000 SR, juara dua: 12.000 SR, juara tiga: 11.000 SR.
3. Cabang 15 juz: juara satu: 10.000 SR, juara dua: 9.000 SR, juara tiga: 8.000 SR.
4. Cabang 10 juz: juara satu: 7.000 SR, juara dua: 6.000 SR, juara tiga: 5.000 SR.
5. Cabang Hadis: juara satu: 10.000 SR, juara dua: 9.000 SR, juara tiga: 8.000 SR.
Masing2 juara 1, 2 dan 3 pada semua cabang hafalan Al-Qur'an dan 10 besar dalam cabang hadis berhak pula mewakili indonesia pd event sesudahnya yaitu musabaqah tingkat asia pasifik yg kemungkinan peserta ditempatkan di hotel royal kuningan sdg kegiatan musabaqahnya di masjid istiqlal pada tgl 18 s/d 21 april 2016.

Juara pada tingkat asia pasifik mendapat hadiah dlm bentuk mata uang riyal sebesar nilai nominal pd tkt nasional plus mendapat kesempatan ibadah haji sbg daftar tamu undangan kerajaan saudi arabia langsung pada tahun yg sama tersebut. (alias gak pakai waiting list dan nunggu sampai bertahun-tahun)

Panitia akan mengganti transportasi pulang pergi bagi para peserta yg mendapat panggilan keikutsertaan musabaqah ini dg besaran yg telah ditentukan menurut perhitungan panitia mengenai harga tiket darat maupun udara. Begitupula semua biaya akomodasi dan konsumsi selama berlangsungnya acara ditanggung seluruhnya oleh panitia pelaksana. Tersedia pula hadiah2 tambahan bagi peserta seperti baju seragam musabaqah, tas, mushaf dan cd murattal serta buku2 islami lain2nya.

Bagi para peserta yg kurang beruntung dn tdk menjadi juara, maka panitia akan memberikan hadiah uang saku sebesar masing2 Rp. 500 ribu rupiah selain uang ganti transportasi pulang-pergi seperti yg tersebut di muka.

Musabaqah tingkat nasional insya Allah akan ditutup oleh menteri agama RI Bpk H Lukman Hakim Saifuddin di gedung auditorium kemenag yg di jln sudirman (gedung baru) pd tgl 31 maret 2016.

Utk musabaqah tingkat asia pasifik seperti tahun2 sebelumnya insya Allah para peserta, official, panitia plus tamu undangan sebelum acara penutupan pd malam harinya, maka paginya akan dijamu dan bersilaturrahim lebih dulu dg Bpk Ir H Joko Widodo (Presiden RI) pd tgl 21 april 2016.

Demikian maklumat ini semoga bermanfaat..


CP/WA: +62817798854 (Gunaim Ihsan, Lc. Staff Kantor Atase Keagamaan Kedubes Arab Saudi)

OUR SPIRIT: PUISI UNTUK UKHTI

OUR SPIRIT: PUISI UNTUK UKHTI

Jumat, Maret 21, 2014

Ingin Bahagia?, Pegang Teguh Agama Allah SWT

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชุฉ ุฅู†ّ ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡، ู†ุญู…ุฏู‡ ูˆู†ุณุชุนูŠู†ู‡ ูˆู†ุณุชุบูุฑู‡، ูˆู†ุคู…ู† ุจู‡ ูˆู†ุชูˆูƒّู„ ุนู„ูŠู‡ ูˆู†ุชูˆุจ ุฅู„ูŠู‡، ูˆู†ุนูˆุฐ ุจู‡ ู…ู† ุดุฑูˆุฑ ุฃู†ูุณู†ุง ูˆู…ู† ุณูŠّุฆุงุช ุฃุนู…ุงู„ู†ุง. ูู…ู† ูŠุฑุฏ ุงู„ู„ู‡ ุฃู† ูŠู‡ุฏูŠู‡ ูŠุดุฑุญ ุตุฏุฑู‡ ู„ู„ุฅุณู„ุงู…، ูู…ู† ูŠุฑุฏ ุฃู† ูŠุถู„ّู‡ ูŠุฌุนู„ ุตุฏุฑู‡ ุถูŠّู‚ุง ุญุฑุฌุง ูƒุฃู†ّู…ุง ูŠุตุนّุฏ ููŠ ุงู„ุณู…ุงุก. ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุงุฅู„ู‡ ุฅู„ุงّ ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุงุดุฑูŠูƒ ู„ู‡، ุตุฏู‚ ูˆุนุฏู‡ ูˆู†ุตุฑ ุนุจุฏู‡. ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู†ّ ู…ุญู…ّุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡، ู„ุง ู†ุจูŠّ ุจุนุฏู‡ ูˆู„ุงุฑุณูˆู„ ุฎู„ูู‡. ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุตู„ّ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏّู†ุง ู…ุญู…ّุฏ، ุนุจุฏูƒ ูˆู†ุจูŠّูƒ ูˆุฑุณูˆู„ูƒ ุงู„ู†ุจูŠّ ุงู„ุฃู…ูŠّ، ูˆุนู„ู‰ ุฃู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ّู… ุชุณู„ูŠู…ุง، ุนุฏุฏ ู…ุง ุฃุญุงุท ุจู‡ ุนู„ู…ูƒ ูˆุฎุทّ ุจู‡ ู‚ู„ู…ูƒ ูˆุงุญุตุงู‡ ูƒุชุงุจูƒ، ูˆุงุฑุถ ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุนู† ุณุงุฏุงุชู†ุง ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ ูˆุนู…ุฑ ูˆุนุซู…ุงู† ูˆุนู„ู‰ ูˆุนู† ุงู„ุตุญุงุจุฉ ุงุฌู…ุนูŠู† ูˆุนู† ุงู„ุชุงุจุนูŠู† ูˆุชุงุจุนูŠู‡ู… ุจุงุญุณุงู† ุงู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ุฏูŠู†، ูŠูˆู… ู„ุง ูŠู†ูุน ู…ุงู„ ูˆู„ุง ุจู†ูˆู† ุฅู„ุงّ ู…ู† ุฃุชู‰ ุงู„ู„ู‡ ุจู‚ู„ุจ ุณู„ูŠู…. ุฃู…ّุง ุจุนุฏ. ููŠุง ุงุฎูˆุฉ ุงู„ุฅูŠู…ุงู†، ุงุชّู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุญู‚ّ ุชู‚ุงุชู‡ ูˆู„ุงุชู…ูˆุชู†ّ ุฅู„ุงّ ูˆุฃู†ุชู… ู…ุณู„ู…ูˆู†. ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆุชุจุงุฑูƒ ูˆุชู‚ุฏّุณ ููŠ ู…ุญูƒู… ุชู†ุฒูŠู„ู‡: ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู… ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู…، ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…: ูŠุง ุฃูŠّู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุฃู…ู†ูˆุง ุงุชّู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆู‚ูˆู„ูˆุง ู‚ูˆู„ุง ุณุฏูŠุฏุง، ูŠุตู„ุญ ู„ูƒู… ุฃุนู…ุงู„ูƒู… ูˆูŠุบูุฑ ู„ูƒู… ุฐู†ูˆุจูƒู…، ูˆู…ู† ูŠุทุน ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ูู‚ุฏ ูุงุฒ ููˆุฒุง ุนุธูŠู…ุง. ูˆู‚ุงู„ ุญุจูŠุจู†ุง ุงู„ู…ุตุทูู‰ ู…ุญู…ّุฏ ุต.ู…. : ูƒู„ّ ุฃู…ّุชูŠ ูŠุฏุฎู„ูˆู† ุงู„ุฌู†ّุฉ ุฅู„ุงّ ู…ู† ุฃุจู‰، ู‚ูŠู„ : ูˆู…ู† ุฃุจู‰ ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡؟ ู‚ุงู„: ู…ู† ุฃุทุงุนู†ูŠ ุฏุฎู„ ุงู„ุฌู†ّุฉ ูˆู…ู† ุนุตุงู†ูŠ ูู‚ุฏ ุฃุจู‰. ุตุฏู‚ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ูˆ ุตุฏู‚ ุฑุณูˆู„ู‡ ุงู„ูƒุฑูŠู…. Hadirin sidang jum’at, Arsyadakumullah! Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah yang Maha Ghofur. Syukur artinya menggunakan segala karunia Allah sesuai kehendak dan keinginan Allah SWT, atau dalam bahasa Arabnya ุงู„ุดูƒุฑ ู‡ูˆ ุตุฑู ุงู„ู†ุนู… ุนู„ู‰ ุฅุฑุงุฏุฉ ุงู„ู…ู†ุนِู…. Juga, khotib berwasiat kepada diri sendiri dan segenap hadirin untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Taqwa kepada Allah berarti ุงู„ุฅู…ุชุซุงู„ ุจุฃูˆุงู…ุฑ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุงุฌู†ุงุจ ู†ูˆุงู‡ูŠู‡yaitu menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Dengan ketaqwaan kepada Allah SWT niscaya kita akan menjadi manusia mulia disisi-Nya, akan mendapatkan solusi dari setiap permasalahan yang ada, mendapatkan karunia rizki dari jalan yang tidak terduga serta cara yang tidak disangka. Orang yang bertaqwa juga akan mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi, akan memiliki persaudaraan yang sejati dan mempunyai bekal hakiki untuk kehidupan akherat nan abadi. Hadirin sidang Jum’at, a’azzakumullah! Sebagian manusia berpandangan bahwa dirinya akan bahagia, sukses dan berjaya jika memiliki harta-benda yang melimpah-ruah, namun pertanyaannya kalau memang demikian adanya, mengapa Qorun yang notabene sang hartawan di masanya, justru mati terhina ditelan bumi?. Mereka inilah yang disindir oleh Allah dalam Al Qur’an: ุงู„ّุฐูŠ ุฌู…ุน ู…ุงู„ุง ูˆุนุฏّุฏู‡ ، ูŠุญุณุจ ุฃู†ّ ู…ุงู„ู‡ ุฃุฎู„ุฏู‡ Sebagian manusia juga berkeyakinan bahwa dirinya akan bahagia, sukses dan berjaya ketika bisa memiliki pangkat jabatan dan kekuasaan yang tinggi, namun pertanyaan kritis yang perlu diajukan adalah jika benar demikian halnya, mengapa Fir’aun yang pada zamannya menjadi Raja yang sangat berkuasa, justru akhirnya mati terhina tenggelam di laut Merah?. Sebagian manusia ada yang berfikiran bahwa dirinnya akan bahagia, sukses dan berjaya dengan kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan tehnologi dan tingginya peradaban, sekali lagi mari kita bertanya, seandainya hal ini benar, mengapa kaum Ad dan kaum Tsamud yang pada waktu itu sudah maju dari sisi ilmu pengetahuan dan peradaban, justru mereka ditimpa adzab hujan batu dan amukan petir yang sangat mengerikan?. Jawabanya adalah bahwa kebahagian hakiki sesungguhnya hanya dapat diperoleh dalam Agama Islam sebagai agama yang sempurna lagi paripurna. Hadirin sidang Jum’at, Rahimakumullah! Allah SWT telah menciptakan aneka mahluq beserta tempat kebahagiaanya. Allah SWT telah menciptakan Ikan, dan Ikan akan senantiasa bahagia, sukses dan berjaya selama dia masih berada di dalam air. Ketika Ikan sudah keluar dari air, sangat mungkin dia akan mati kekeringan. Allah SWT telah menciptakan Cacing, dan Cacing akan senantiasa bahagia, sukses dan berjaya ketika dia masih mau berada di dalam tanah. Ketika Cacing mencoba keluar dari tempat-tinggalnya, kemungkinan besar yang terjadi dia akan mati kepanasan. Allah SWT telah menciptakan Burung, dan Burung ini akan senantiasa bahagia, sukses dan berjaya ketika dia masing terbang bebas di udara. Jika Burung hinggap di daratan, bisa jadi dia akan ditangkap dan akhirnya hidup merana dan sengsara terbelenggu dalam sangkarnya. Lantas pertanyaan pentingnya adalah di mana letak kebahagian manusia sebagai mahluq Allah yang paling mulia?, apakah di air seperti Ikan?, di dalam tanah seperti Cacing?, atau di udara seperti Burung?. Jawabannya: kita akan senantiasa bahagia, sukses dan berjaya di manapun dan kapanpun kita berada, selama kita mau dan mampu Istiqomah memegang teguh dan menjalankan dengan sungguh-sungguh ajaran Agama Allah SWT. Hadirin, ikhwatal iman!. Ada 4 macam dan tingkatan petunjuk dalam hidup ini: Pertama, gharizah, ilhaamum fithriyun atau instinc. Petunjuk ini diberikan kepada seluruh manusia, baik yang tua, muda, remaja termasuk balita, bahkan hewanpun memilikinya. Contoh: ketika lapar maka otomatis ada keinginan untuk makan, ketika haus maka timbul keinginan untuk minum, termasuk hasrat untuk mencintai lawan jenisnya adalah bagian dari instinc atau naluri. Kedua, alhawaasul khomsah (panca indera), yaitu mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk bernafas dan mencium, lidah untuk mengecap rasa dan kulit untuk meraba serta merasa. Dengan panca indera ini kehidupan manusia menjadi lebih sempurna di banding dengan fase sebelumnya. Bayangkan sekiranya Allah SWT tidak mengaruniakan panca indera yang sempurna kepada kita. Betapa sedihnya kita menjalani kehidupan ini. Dalam pelajaran Muthola’ah dikisahkan seorang anak yang buta mengadu kepada ibunya: ูŠุง ุฃู…ّูŠ ู…ุง ุดูƒู„ ุงู„ุณู…ุงุก؟، ูˆ ู…ุง ุงู„ุถูŠุงุก ูˆ ู…ุง ุงู„ู‚ู…ุฑ؟، ุจุฌู…ุงู„ู‡ุง ุชุชุญุฏุซูˆู† ูˆู„ุง ุฃุฑู‰ ู…ู†ู‡ุง ุงู„ุฃุซุฑ..... ‘Wahai ibuku, bagaimanakah bentuk langit?, seperti apakah Matahari dan Bulan itu?, kalian saling membicarakan keindahannya, namun bagiku semuanya hanya gelap-gulita…..!’. Ketiga, ‘aql (akal fikiran), dengan akal fikirannya maka manusia memiliki daya inovatif, kreatif dan produktif. Sebagaimana kita saksikan, manusia bisa menciptakan pesawat terbang sehingga bisa mengudara di angkasa meskipun tidak memiliki sayap seperti burung. Manusia juga mampu menciptakan kapal laut/kapal selam, sehingga bisa berada di lautan berjam-jam, berhari-hari bahkan berbulan-bulan, meskipun tanpa ingsan yang dimiliki ikan. Pendek kata, singkat cerita dengan akal fikiran ini manusia menjadi lebih sempurna hidupnya dari pada mahluq-mahluq lainnya. Apakah hidup ini hanya cukup dengan instinc, panca indera dan akal saja?, ternyata tidak, mengapa demikian?, karena bagaimanapun juga kehebatan akal fikiran manusia akan ada batasnya. Akal fikiran manusia tidak akan pernah sanggup memikirkan hal-hal ghaib seperti adanya alam barzah, pedihnya siksa neraka dan indahnya nikmat syurga. Di sinilah letak pentingnya petunjuk yang keempat, yaitu hidayatullah, petunjuk agama Islam. Orang pintar kalau tidak benar pasti akan nyasar. Orang berilmu kalau tidak mengenal Yang Maha Tahu maka tidak akan pernah ketemu. Orang pandai kalau kalau tidak dekat dengan Allah akan semakin lalai. ู…ู† ุงุฒุฏุงุฏ ุนู„ู…ุง ูˆู„ู… ูŠุฒุฏุฏ ู‡ุฏู‰ ูู„ู… ูŠุฒุฏุฏ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ุฅู„ุงّ ุจุนุฏุง Ikhwani fillah, ahabbakumullah! Sejarah masa lalu telah mengajarkan kepada kita betapa mahalnya nilai hidayah Islam ini. Kita tahu bahwa nabi Nuh AS yang berda’wah di jalan Allah sekitar 500 tahun, namun putranya yang bernama Kan’an tidak mendapatkan Islam. Kita juga masih ingat, betapa nabi Ibrahim AS selakau jaddul Anbiya (nenek moyangnya para Nabi), yang mendapat gelar Kholilullah (kekasih Allah), namun ayahnya yang bernama Azar juga tidak tercerahkan dengan hidayah Islam, justru dia menjadi shonnaam (pembuat patung berhala). Bahkan, subhanallah, Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan Rasul terakhir, pemimpin seluruh Nabi dan Rasul, manusia termulia di dua alam, namun beliau juga tidak sanggup mengislamkan pamannya yang selalu mencintai dan membelanya, yaitu Abu Thalib. Hal ini seperti yang Allah firmankan dalam Q.S. Al Qashash, ayat 56: ุฅู†ّูƒ ู„ุง ุชู‡ุฏู‰ ู…ู† ุฃุญุจุจุช ูˆ ู„ูƒู†ّ ุงู„ู„ู‡ ูŠู‡ุฏู‰ ู…ู† ูŠุดุงุก ูˆู‡ูˆุฃุนู„ู… ุจุงู„ู…ู‡ุชุฏูŠู† “Sesungguhnya kamu (wahai Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk!”. Dan fakta hari ini, seperti yang khotib dapatkan informasi dari metro tv dalam sebuah acara di bulan Ramadhan beberapa tahun silam, disebutkan bahwa dari 7 milyar penduduk bumi, hanya sekitar 2 milyar yang mendapatkan hidayah Islam, kurang-lebih 5 milyar manusia masih dalam kekafiran mereka, baik dalam agama samawi yang sudah mereka rubah seperti Yahudi dan Nashrani, ataupun dalam agama-agama ardhi yang merupakan hasil daya cipta manusia. Untuk mendalami hal ini hendaknya kita membaca kitab Muqooronatul Adyan (Perbandingan Agama-Agama). Hadirin sidang jum’at, ahabbakumullah!. Tingkatan keberagamaan seorang muslim terdiri dari 3 fase; Islam, Iman dan Ihsan. Orang yang sudah dengan rela hati mengikrarkan dua syahadatain yaitu syahadah tauhid dan syahadah Rasul berarti dia telah masuk Islam. Namun ini belum cukup,karena banyak orang yang mengaku muslim, KTP-nya Islam tapi dia belum mau sholat dan shoum, berarti dia belum memiliki iman. Berarti dia belum menjadi mu’min. Cukupkah kita menjadi muslim dan mu’min saja?, belum. Bukankah Rasulullah menjelaskan betapa banyak orang yang sholat namun tidak mendapatkan apa-apa dari sholatnya kecuali kepayahan dan keletihan. Dan banyak sekali orang yang berpuasa namun dia tidak memperoleh apa-apa dari shoumnya kecuali hanya rasa lapar dan dahaga. Hal ini terjadi karena mereka belum mempunyai ihsan. Ihsan maknanya ุฃู† ุชุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ูƒุฃู†ّูƒ ุชุฑุงู‡ ูˆุฅู† ู„ู… ูŠูƒู† ุชุฑุงู‡ ูุฅู†ّู‡ ูŠุฑุงูƒ, maksudnya: engkau beribadah kepada Allah, seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jika engkau belum mampu melihat-Nya, maka yakinilah bahwa Allah selalu melihatmu!. Agar ibadah kita diterima oleh Allah maka harus memenuhi dua syarat utama; ikhlas lillahi ta’ala dan ittiba’ sunnah Rasulullah SAW. Memang betul sabda Rasul bahwa orang yang mau memegang teguh ajaran Islam di akhir zaman ini, seperti orang yang memegang bara dalam kegelapan. Kalau dia lepaskan bara tersebut, dia akan tersesat dalam gelap-gulita, namun jika dia pegang terus bara itu, niscaya tangannya akan mengelupas kepanasan!. Masya Allah! Akhirnya marilah kita berdoa’a agar Allah SWT memberikan kemauan dan kemampuan kepada kita untuk istiqomah dalam memegang teguh dan menjalankan syariat agama-Nya. Aamiin!. ุจุง ุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ู„ูŠ ูˆ ู„ูƒู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุงู† ุงู„ูƒุฑูŠู…, ูˆู†ูุนู†ูŠ ูˆุฅูŠุงูƒู… ุจู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ุฃูŠุงุช ูˆุงู„ุฐ ูƒุฑ ุงู„ุญูƒูŠู…, ุชู‚ุจّู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ู†ูŠ ูˆู…ู†ูƒู… ุชู„ุงูˆุชู‡ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู…, ูˆุงุณุชุบูุฑูˆุง ุฑุจّูƒู… ูˆุชูˆุจูˆุง ุฅู„ูŠู‡ ุฅู†ّู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑ ุงู„ุฑุญูŠู…. ุงู„ุฎุทุจุฉ ุงู„ุซุงู†ุจุฉ : ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฃูˆّู„ุง ูˆุฃุฎุฑุง، ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุฃุฑุณู„ ุฑุณูˆู„ู‡ ุจุงู„ู‡ุฏู‰ ูˆุฏูŠู† ุงู„ุญู‚ّ ู„ูŠุธู‡ุฑู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุฏูŠู† ูƒู„ّู‡ ูˆูƒูู‰ ุจุงู„ู„ู‡ ุดู‡ูŠุฏุง، ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู‡ุฏุงู†ุง ู„ู‡ุฐุง ูˆู…ุง ูƒู†ّุง ู„ู†ู‡ุชุฏูŠ ู„ูˆู„ุง ุฃู† ู‡ุฏุงู†ุง ุงู„ู„ู‡. ู…ู† ูŠّู‡ุฏู‡ ุงู„ู„ู‡ ูู„ุง ู…ุถู„ّ ู„ู‡ ูˆู…ู† ูŠุถู„ู„ู‡ ูู„ุง ู‡ุงุฏูŠ ู„ู‡. ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุงุฅู„ู‡ ุฅู„ุงّ ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡، ุฅูŠّุงู‡ ู†ุนุจุฏ ูˆุฅูŠّุงู‡ ู†ุณุชุนูŠู†. ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู†ّ ู…ุญู…ّุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡، ุฅู…ุงู… ุงู„ู…ุฌุงู‡ุฏูŠู†، ุณูŠّุฏ ุงู„ุฃูˆّู„ูŠู† ูˆุงู„ุฃุฎุฑูŠู†. ุฃู…ุง ุจุนุฏ، ููŠุง ุฅุฎูˆุฉ ุงู„ุฅูŠู…ุงู†، ุงุชู‚ูˆุงุงู„ู„ู‡ ุญู‚ّ ุชู‚ุงุชู‡ ูˆู„ุง ุชู…ูˆุชู†ّ ุฅู„ุงّ ูˆ ุฃู†ุชู… ู…ุณู„ู…ูˆู†، ูˆุชุฒูˆّุฏูˆุง ูุฅู†ّ ุฎูŠุฑ ุงู„ุฒุงุฏ ุงู„ุชู‚ูˆู‰. ุฅู†ّ ุงู„ู„ู‡ ูˆู…ู„ุงุฆูƒุชู‡ ูŠุตู„ّูˆู† ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุจู‰، ูŠุฃูŠّู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุฃู…ู†ูˆุง ุตู„ّูˆุง ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ّู…ูˆุง ุชุณู„ูŠู…ุง. ุฃู„ู„ู‡ู…ّ ุตู„ّ ูˆ ุณู„ّู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ู‰ ู…ุญู…ّุฏ ูˆุนู„ู‰ ุฃู„ู‡, ูˆุงุฑุถ ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุนู† ูƒู„ّ ุตุญุงุจุฉ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†. ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุงุบูุฑ ู„ู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ูˆุงู„ู…ุคู…ู†ุงุช، ูˆุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆุงู„ู…ุณู„ู…ุงุช، ุงู„ุฃุญูŠุงุก ู…ู†ู‡ู… ูˆุงู„ุฃู…ูˆุงุช، ุฅู†ّูƒ ุณู…ูŠุน ู‚ุฑูŠุจ ู…ุฌูŠุจ ุงู„ุฏุนูˆุงุช، ูŠุง ู‚ุงุถูŠ ุงู„ุญุงุฌุงุช!. ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุฅู†ّูƒ ุชุนู„ู…، ุฃู†ّ ู‡ุฐู‡ ุงู„ู‚ู„ูˆุจ ู‚ุฏ ุงุฌุชู…ุนุช ุนู„ู‰ ู…ุญุจّุชูƒ، ูˆุงู„ุชู‚ุช ุนู„ู‰ ุทุงุนุชูƒ ูˆุชูˆุญّุฏุช ุนู„ู‰ ุฏุนูˆุชูƒ ูˆุชุนุงู‡ุฏุช ุนู„ู‰ ู†ุตุฑุฉ ุดุฑูŠุนุชูƒ، ููˆุซّู‚ ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุฑุงุจุทุชู‡ุง ูˆ ุฃุฏู… ูˆุฏّู‡ุง ูˆุงู‡ุฏู‡ุง ุณุจู„ู‡ุง ูˆุงู…ู„ุฃู‡ุง ุจู†ูˆุฑูƒ ุงู„ุฐู‰ ู„ุง ูŠุฎุจูˆ، ูˆุงุดุฑุญ ุตุฏูˆุฑู‡ุง ุจููŠุถ ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ุจูƒ ูˆุฌู…ูŠู„ ุงู„ุชูˆูƒّู„ ุนู„ูŠูƒ، ูˆ ุฃุญูŠู‡ุง ุจู…ุนุฑูุชูƒ ูˆ ุฃู…ّุชู‡ุง ุนู„ู‰ ุงู„ุดู‡ุงุฏุฉ ููŠ ุณุจูŠู„ูƒ، ุฅู†ّูƒ ู†ุนู… ุงู„ู…ูˆู„ู‰ ูˆู†ุนู… ุงู„ู†ุตูŠุฑ!. ุงู„ู„ู‡ู… ุฅู†ّุง ุนุจูŠุฏูƒ ุจู†ูˆ ุนุจูŠุฏูƒ ุจู†ูˆ ุฅู…ุงุฆูƒ، ู†ูˆุงุตูŠู†ุง ุจูŠุฏูƒ ู…ุงุถ ููŠู†ุง ุญูƒู…ูƒ، ุนุฏู„ ููŠู†ุง ู‚ุถุงุฆูƒ، ู†ุณุฃู„ูƒ ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุจูƒู„ّ ุงุณู… ู‡ูˆ ู„ูƒ، ุณู…ّูŠุช ุจู‡ ู†ูุณูƒ ุฃูˆ ุฃู†ุฒู„ุชู‡ ููŠ ูƒุชุงุจูƒ ุฃูˆ ุนู„ّู…ุชู‡ ุฃุญุฏุง ู…ู† ุฎู„ู‚ูƒ ุฃูˆ ุงุณุชุฃุซุฑุช ููŠ ุนู„ู… ุงู„ุบูŠุจ ุนู†ุฏูƒ، ุฃู† ุชุฌุนู„ ุงู„ู‚ุฑุฃู† ุฑุจูŠุน ู‚ู„ูˆุจู†ุง ูˆู†ูˆุฑ ุตุฏูˆุฑู†ุง ูˆุฌู„ุงุก ุฃุญุฒุงู†ู†ุง ูˆุฐู‡ุงุจ ู‡ู…ูˆู…ู†ุง ูˆ ุบู…ูˆู…ู†ุง!. ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุฑุญู…ุชูƒ ู†ุฑุฌูˆ ูู„ุง ุชูƒู„ู†ุง ุฅู„ู‰ ู†ูุณู†ุง ุทุฑูุฉ ุนูŠู†، ูˆ ุฃุตู„ุญ ู„ู†ุง ุดุฃู†ู†ุง ูƒู„ّู‡ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุงّ ุฃู†ุช ุณุจุญุงู†ูƒ، ุฅู†ّุง ูƒู†ّุง ู…ู† ุงู„ุธّุงู„ู…ูŠู†!. ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุงู‚ุณู… ู„ู†ุง ู…ู† ุฎุดูŠุชูƒ ู…ุง ุชุญูˆู„ ุจู‡ ุจูŠู†ู†ุง ูˆุจูŠู† ู…ุนุตูŠุชูƒ ูˆู…ู† ุทุงุนุชูƒ ู…ุง ุชุจู„ّุบุชุง ุจู‡ุง ุฌู†ّุชูƒ ูˆู…ู† ุงู„ูŠู‚ูŠู† ู…ุง ุชู‡ูˆّู† ุนู„ูŠู†ุง ู…ุตุงุฆุจ ุงู„ุฏู†ูŠุง، ุงู„ู„ู‡ู…ّ ู…ุชّุนู†ุง ุจุงุณู…ุงุนู†ุง ูˆุฃุจุตุงุฑู†ุง ูˆู‚ูˆّุชู†ุง ู…ุง ุฃุญูŠูŠุชู†ุง، ูˆุงุฌู„ู‡ ุงู„ูˆุงุฑุซ ู…ู†ّุง ูˆุงุฌุนู„ ุซุฃุฑู†ุง ุนู„ู‰ ู…ู† ุธู„ู…ู†ุง ูˆุงู†ุตุฑู†ุง ุนู„ู‰ ู…ู† ุนุงุฏุงู†ุง، ูˆู„ุง ุชุฌุนู„ ู…ุตูŠุจุชู†ุง ููŠ ุฏูŠู†ู†ุง ูˆู„ุงุชุฌุนู„ ุงู„ุฏู†ุจุง ุฃูƒุจุฑ ู‡ู…ّู†ุง ูˆู„ุง ู…ุจู„ุบ ุนู„ู…ู†ุง، ูˆู„ุง ุชุณู„ّุท ุนู„ูŠู†ุง ุจุฐู†ูˆุจู†ุง ู…ู† ู„ุง ูŠุฎุงููƒ ูˆู„ุง ูŠุฑุญู…ู†ุง، ูŠุง ุฃุฑุญู… ุงู„ุฑุงุญู…ูŠู†!. ุฑุจّู†ุง ุชู‚ุจّู„ ู…ู†ّุง ุฅู†ّูƒ ุฃู†ุช ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู… ูˆุชุจ ุนู„ูŠู†ุง ุฅู†ّูƒ ุฃู†ุช ุงู„ุชูˆّุงุจ ุงู„ุฑุญูŠู…!. ุฑุจّู†ุง ุฃุชู†ุง ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุญุณู†ุฉ ูˆ ููŠ ุงู„ุฃุฎุฑุฉ ุญุณู†ุฉ ูˆู‚ู†ุง ุนุฐุงุจ ุงู„ู†ุงุฑ!. ุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡، ุงู‚ูŠู…ูˆุง ูˆุฌูˆู‡ูƒู… ู„ู„ุฏูŠู† ุญู†ูุงุก، ูˆุงุณุชุนูŠู†ูˆุง ุจุงู„ุตุจุฑ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ، ุฅู†ّ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุชู†ู‡ู‰ ุนู†ّ ุงู„ูุญุดุงุก ูˆุงู„ู…ู†ูƒุฑ، ูˆุฃู†ูู‚ูˆุง ุฎูŠุฑุง ู„ุฃู†ูุณูƒู…، ูˆ ุงู„ู„ู‡ ูŠุนู„ู… ู…ุง ุชุตู†ุนูˆู†، ุฃู‚ูŠู…ูˆุง ุงู„ุตู„ุงุฉ! Darunnajah 2 Cipining Bogor, Kamis 18 Jumadal Ula 1435 H / 20 Maret 2014 M, disampaikan oleh Abu Ezzat El Wazira Muhlisin Ibnu Muhtarom Ibnu Atmowarsan di Masjid Jami’ Nurul Iman Sudimara Timur, Cileduk, Tangerang.

Senin, Juni 07, 2010

Kiat Sukses Dalam Belajar

Saudaraku santriwan dan santriwati,bagaimana cara belajar yang baik???

Kegiatan Belajar Harian:
 Awaliah harimu dengan sholat malam dan sholat shubuh kemudian bacalah Al Qur’an, dan setelah makan pagi jangan lupa sikat gigi dan mandi karena mandi itu membangkitkan semangat. Pakailah seragam yang bersih dan islami. Bawalah perlengkapan belajarmu yang telah dipersiapkan sejak tadi malam, kemudian bergegaslah pergi ke sekolah, jangan terbiasa terlambat!
 Dengarkan dan perhatikan dengan baik semua keterangan gurumu di kelas dari jam pertama hingga jam terakhir.
 Gunakan waktu siang hari untuk istirahat secukupnya.
 Setelah sholat Ashar sampai Maghrib, luangkan waktumu untuk belajar selama setengah jam.
 Kemudian istirahatlah, atau olah-raga ringan seperti jalan-jalan, main tenis atau bersih-bersih tempat-tinggalmu.
 Setelah Maghrib bacalah Al Qur’an dan Al Ma’tsurat selama satu jam.
 Kemudian istirahatlah untuk makan malam dan sholat Isya.
 Seusai sholat Isya sampai jam 22.00 belajarlah dengan diselingi istirahat selama 10 menit (lakukan relaksasi ringan).


Petunjuk Dalam Mengulangi Pelajaran:
 Jangan mengulangi pelajaran sedangkan akhi dan ukhti dalam keadaan bingung/lelah, karena hal itu hanya membuang waktu saja.
 Berusahalah untuk konsentrasi dan memusatkan pikiran pada saat mengulangi pelajaran dan jangan sampai disibukkan oleh suasana di sekeliling anda.
 Ulangilah pelajaran-pelajaran yang bersifat teoritis dan yang membutuhkan hafalan di pagi hari di kala pikiranmu masih jernih, adapun pelajaran yang menyita pikiran seperti ilmu pasti; matematika, maka akhirkanlah karena ia membutuhkan konsentrasi penuh.
 Jangan mencoba pindah dari pelajaran ke pelajaran lainnya sebelum selesai pelajaran yang pertama.
 Jangan biasakan menghafal tanpa pemahaman, karena hal itu seperti Burung Beo (Verbalisme).
 Ringkaslah hal-hal pokok dan point-point inti dalam satu pelajaran atau berilsh tanda khsusu seperi ‘tanda merah’ agar mudah terlihat dengan jelas.
 Hindarilah belajar hingga larut malam, jangan tidur pada pagi hari dan makanlah secukupnya. Ketahuilah bahwa sebaik-baik waktu untuk mengulang pelajaran adalah sebelum dan sesudah shubuh.
 Usahakanlah untuk menyimpulkan pelajaran dan mendiskusikannya dengan teman-temanmu, lebih baik lagi kalau diperjelas dengan meminta keterangan guru.
 Percaya dirilah dengan kemampuanmu ketika mengikuti ujian, tapi JANGAN SOMBONG dan ‘UJUB. Ingat-ingatlah jawaban malaikat yang suci: Maha Suci Engkau Ya Allah, Kami Tidak Memiliki Pengetahuan kecuali Yang Telah Engkau Ajarkan Kepada Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Dan Maha Bijaksana!
 Sebelum dan sesudah belajar, berniatlah yang IKHLAS karena Allah semata dan bertawakallah kepadaNya kemudian berusahlah, semoga Allah membimbingmu dan menjadikanmu termasuk orang-orang yang SUKSES, Amin!





ุฃุฎูŠ ุงู„ุทุงู„ุจ ูˆ ุฃุฎุชูŠ ุงู„ุทุงู„ุจุฉ ูƒูŠู ู†ุฐุงูƒุฑ ุฏุฑูˆุณู†ุง ؟؟؟

*ุจุฑู†ุงู…ุฌ ุงู„ู…ุฐุงูƒุฑุฉ ุงู„ูŠูˆู…ู‰ :
 ุงุจุฏุฃ ูŠูˆู…ูƒ ุจู‚ูŠุงู… ุงู„ู„ูŠู„ ูˆุตู„ุงุฉ ุงู„ูุฌุฑ ุซู…ّ ุชู„ุงูˆุฉ ุงู„ู‚ุฑุฃู†, ูˆุจุนุฏ ุงู„ุฅูุทุงุฑ ู„ุง ุชู†ุณ ุชู†ุธูŠู ุฃุณู†ุงู†ูƒ ูˆู„ุง ุชุชุฑูƒ ุงู„ุงุณุชุญู…ุงู… ู„ุฃู†ّู‡ ูŠุบุฑุณ ุงู„ู‡ู…ุฉ. ุงู„ุจุณ ุงู„ู„ุจุงุณ ุงู„ู†ุธูŠู ูˆ ุงู„ุดุฑุนูŠ. ุงุญู…ู„ ุฃุฏูˆุงุช ุฏุฑุงุณุชูƒ ุงู„ّุชูŠ ุฃุนุฏุฏุชู‡ุง ููŠ ุงู„ุจุงุฑุญุฉ ุซู…ّ ุจุงุฏุฑ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ุฏุฑุณุฉ ูˆู„ุงุชุชุนูˆّุฏ ุชุฃุฎّุฑุง.
 ุงุณู…ุน ุฌูŠّุฏุง ูˆุงู‡ุชู…ّ ุชู…ุงู…ุง ุดุฑุญ ู…ุฏุฑّุณูŠูƒ ููŠ ุงู„ูุตู„ ู…ู† ุฃูˆّู„ ุงู„ุฏุฑูˆุณ ุฅู„ู‰ ู†ู‡ุงูŠุชู‡ุง.
 ุงุณุชูุฏ ุงู„ูุชุฑุฉ ู…ู† ุจุนุถ ู†ู‡ุงุฑูƒ ู„ู„ุฑุงุญุฉ.
 ู…ู† ุจุนุฏ ุตู„ุงุฉ ุงู„ุนุตุฑ ุฅู„ู‰ ู‚ุจู„ ุงู„ู…ุบุฑุจ ุจู†ุตู ุณุงุนุฉ " ูุชุฑุฉ ุงู„ู…ุฐุงูƒุฑุฉ ".
 ุซู…ّ ุงุณุชุฑุงุญุฉ ุฅู„ู‰ ุตู„ุงุฉ ุงู„ู…ุบุฑุจ ูˆูŠู…ูƒู† ุจุฑูŠุงุถุฉ ุฎููŠูุฉ ู…ุซู„ ุงู„ู…ุดูŠ ุฃูˆ ู„ุนุจ ุชู†ุณ ุงู„ุทุงูˆู„ุฉ ุฃูˆ ุชู†ุธูŠู ู…ุณูƒู†ูƒ.
 ุจุนุฏ ุตู„ุงุฉ ุงู„ู…ุบุฑุจ ู‚ุฑุฃุฉ ุจุบุต ู…ุงุชูŠุณّุฑ ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุฃู† ูˆ ุงู„ู…ุฃุซูˆุฑุงุช
ู…ุฏุฉ ุณุงุนุฉ ูˆุงุญุฏุฉ.
 ุซู…ّ ุงุณุชุฑุงุญุฉ ู„ุชู†ุงูˆู„ ุทุนุงู… ุงู„ุนุดุงุก ูˆุตู„ุงุฉ ุงู„ุนุดุงุก.
 ุจุนุฏ ุตู„ุงุฉ ุงู„ุนุดุงุก ุฅู„ู‰ ุงู„ุณุงุนุฉ ุงู„ุนุงุดุฑุฉ ู…ุฐุงูƒุฑุฉ ุชุชุฎู„ู„ู‡ุง ุงุณุชุฑุงุญุฉ ู„ู…ุฏุฉ ุนุดุฑ ุฏู‚ุงุฆู‚.

ุชูˆุฌู‡ุงุช ู„ู„ู…ุฐุงูƒุฑุฉ :
 ู„ุง ุชุฐุงูƒุฑ ูˆุฃู†ุช ู…ูƒุฑู‡ ูุฐู„ูƒ ุชุถูŠูŠุน ู„ู„ูˆู‚ุช.
 ุญุงูˆู„ ุงู„ุชุฑูƒูŠุฒ ูˆุงู„ุงู†ุชุจุงู‡ ุฃุซู†ุงุก ุงู„ู…ุฐุงูƒุฑุฉ ูˆู„ุง ุชู†ุดุบู„ ุจุฃุญุงุฏูŠุซ ุฌุงู†ุจูŠุฉ.
 ุฐุงูƒุฑ ุงู„ู…ูˆّุงุฏ ุงู„ู†ุธุฑูŠุฉ ูˆุงู„ุชู‰ ุชุญุชุงุฌ ุฅู„ู‰ ุญูุธ ููŠ ุฃูˆّู„ ุงู„ูŠูˆู… ุญูŠู† ูŠูƒูˆู† ุงู„ุฐู‡ู† ุตุงููŠุง,ุฃู…ّุง ุงู„ู…ูˆุงุฏ ุงู„ุชู‰ ุชุดุบู„ ุงู„ุฐู‡ู† ุจุฐุงุชู‡ุง ูƒุงู„ุฑูŠุงุถูŠุงุช ู…ุซู„ุง ูุงุฌุนู„ู‡ุง ุฃุฎูŠุฑุง ู„ุฃู†ّู‡ุง ุชุญุฑّูƒ ุงู„ุฐู‡ู†.
 ู„ุง ุชุญุงูˆู„ ุงู„ุชู†ู‚ّู„ ู…ู† ู…ุงุฏุฉ ุฅู„ู‰ ุฃุฎุฑู‰ ู‚ุจู„ ุงู„ุงู†ุชู‡ุงุก ู…ู† ุงู„ุฃูˆู„ู‰
 ู„ุง ุชุญุงูˆู„ ุงู„ุญูุธ ุฏูˆู† ุงู„ูู‡ู…, ูู‡ุฐุง ูƒุงู„ุจุจุบุงุก.
 ู„ุฎّุต ุงู„ุนู†ุงูˆูŠู† ุงู„ุฑุฆูŠุณูŠุฉ ู„ู„ู…ุงุฏุฉ ูˆุงู„ู…ูˆุงุถุน ุงู„ู…ู‡ู…ّุฉ ููŠ ุงู„ุฏุฑุณ ุฃูˆ ุถุน ู„ู‡ุง ุฎุทّุง ู…ู…ูŠุฒุง " ุฃุญู…ุฑ ู…ุซู„ุง" ุญุชّู‰ ุชุณู‡ู„ ู…ู„ุงุญุธุชู‡ุง.
 ุชุฌู†ّุจ ุงู„ุณู‡ุฑ ูˆู„ุง ุชุญุงูˆู„ ุงู„ู†ูˆู… ู…ุจูƒّุฑุง ุฌุฏّุง ูˆุฎูّู ุงู„ุฃูƒู„ ูˆุงุนู„ู… ุฃู†ّ ุฃูุถู„ ูˆู‚ุช ู„ู„ู…ุฐุงูƒุฑุฉ ู‡ูˆ ู‚ุจู„ ุงู„ูุฌุฑ ูˆ ุจุนุฏู‡.
 ุญุงูˆู„ ุฃู† ุชู„ุฎّุต ู…ุฐุงูƒุฑุชูƒ ูˆุชู†ุงู‚ุดู‡ุง ู…ุน ุจุนุถ ุฅุฎูˆุงู†ูƒ, ูˆุงู„ุงุณุชูู‡ุงู… ู…ู† ู…ุฏุฑّุณูŠูƒ ุงู„ุฃูุงุถู„ ู…ู† ุจุงุจ ุงู„ุฃูˆู„ู‰.
 ูƒู† ูˆุงุซู‚ุง ู…ู† ู†ูุณูƒ ูˆู…ู† ู‚ุฏุฑุชูƒ ุนู„ู‰ ุฏุฎูˆู„ ุงู„ุงู…ุชุญุงู†, ูˆ ุงุญุฐุฑ ู…ู† ุงู„ุชูƒุจّุฑ ูˆุงู„ุนุฌุจ ููŠ ู‚ู„ุจูƒ: ุชุฐูƒّุฑ ุฌูˆุงุจ ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ ุงู„ู…ุชุทู‡ّุฑูŠู† .....ุณุจุญุงู†ูƒ ู„ุง ุนู„ู… ู„ู†ุง ุฅู„ุงّ ู…ุง ุนู„ّู…ุชู†ุง ุฅู†ّูƒ ุฃู†ุช ุงู„ุนู„ูŠู… ุงู„ุญูƒูŠู…!
 ู‚ุจู„ ุฐู„ูƒ ูˆุจุนุฏู‡ ุฃุฎู„ุต ุงู„ู†ูŠุฉ ู„ู„ู‡ ูˆุชูˆูƒّู„ ุนู„ูŠู‡ ูˆุฎุฐ ูƒุงู„ุฃุณุจุงุจ ูˆุงู„ู„ู‡ ูŠุฑุนุงูƒ ูˆูŠูƒุชุจูƒ ู…ู† ุงู„ู†ุงุฌุญูŠู†, ุฃู…ูŠู†!

ู„ุฌู†ุฉ ุงู„ุงู…ุชุญุงู† ุจุชุฑุจูŠุฉ ู…ุนู„ّู…ูŠ ูˆู…ุนู„ّู…ุงุช ู…ุนุงู‡ุฏ ุฏุงุฑ ุงู„ู†ุฌุงุญ ุงู„ุฅุณู„ุงู…ูŠุฉ ุจูˆู‚ูˆุฑ ุฌุงูˆู‰ ุงู„ุบุฑุจูŠุฉ ุฅู†ุฏูˆู†ูŠุณูŠุง 1431ู‡ / 2010 ู….

Sabtu, Juni 05, 2010

For The Rest Of my Life

Album : thank you ALLAH
Munsyid : maher zain
http://liriknasyid.com

For The Rest Of my Life-Maher Zain

I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And theres a couple words I want to say
Chorus:
For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you.loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I…I`ll be there for you

I know that deep in my heart
I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife and my friend and my strength
And I pray we`re together eternally
Now I find myself so strong
Everything changed when you came along
OOOO
And theres a couple word I want to say
*Repeat Chorus
I know that deep in my heart now that you`re here
Infront of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I`m singing loud that I`ll love you eternally

Repeat Chorus
I know that deep in my heart..

Sabtu, Februari 20, 2010

Mari Lebih Mencintai Nabi!

Mari Lebih Mengenali dan Mencintai Nabi Muhammad SAW !*
ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชุฉ
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงูˆู„ุง ูˆุงุฎูŠุฑุง, ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุฃุฑุณู„ ุฑุณูˆู„ู‡ ุจุงู„ู‡ุฏู‰ ูˆุฏูŠู† ุงู„ุญู‚ّ ู„ูŠุธู‡ุฑู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ุฏูŠู† ูƒู„ّู‡ ูˆูƒูู‰ ุจุงู„ู„ู‡ ุดู‡ูŠุฏุง, ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู‡ุฏุงู†ุง ู„ู‡ุฐุง ูˆู…ุง ูƒู†ّุง ู„ู†ู‡ุชุฏูŠ ู„ูˆู„ุง ุงู† ู‡ุฏุงู†ุง ุงู„ู„ู‡. ู…ู† ูŠّู‡ุฏู‡ ุงู„ู„ู‡ ูู„ุง ู…ุถู„ّ ู„ู‡ ูˆู…ู† ูŠุถู„ู„ู‡ ูู„ุง ู‡ุงุฏูŠ ู„ู‡.
ุฃุดู‡ุฏ ุงู† ู„ุงุงู„ู‡ ุงู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡, ุงูŠّุงู‡ ู†ุนุจุฏ ูˆุงูŠّุงู‡ ู†ุณุชุนูŠู†. ูˆุงุดู‡ุฏ ุงู†ّ ู…ุญู…ّุฏุง ุนุจุฏู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡, ุงู…ุงู… ุงู„ู…ุฌุงู‡ุฏูŠู†, ุณูŠّุฏ ุงู„ุงูˆّู„ูŠู† ูˆุงู„ุงุฎุฑูŠู†.
ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุตู„ّ ุนู„ู‰ ุณูŠّู†ุง ู…ุญู…ّุฏ ุนุจุฏูƒ ูˆู†ุจูŠّูƒ ูˆุฑุณูˆู„ูƒ ุงู„ู†ุจูŠّ ุงู„ุงู…ูŠّ ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ّู… ุชุณู„ูŠู…ุง, ุนุฏุฏ ู…ุง ุงุญุงุท ุจู‡ ุนู„ู…ูƒ ูˆุฎุทّ ุจู‡ ู‚ู„ู…ูƒ ูˆุงุญุตุงู‡ ูƒุชุงุจูƒ ูˆุงุฑุถ ุงู„ู„ู‡ู…ّ ุนู† ุณุงุฏุงุชู†ุง ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ ูˆุนู…ุฑ ูˆุนุซู…ุงู† ูˆุนู„ู‰ ูˆุนู† ุงู„ุตุญุงุจุฉ ุงุฌู…ุนูŠู† ูˆุนู† ุงู„ุชุงุจุนูŠู† ูˆุชุงุจุนูŠู‡ู… ุจุงุญุณุงู† ุงู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ุฏูŠู†, ูŠูˆู… ู„ุง ูŠู†ูุน ู…ุงู„ ูˆู„ุง ุจู†ูˆู† ุงู„ุงّ ู…ู† ุงุชู‰ ุงู„ู„ู‡ ุจู‚ู„ุจ ุณู„ูŠู….
ุฃู…ّุง ุจุนุฏ. ููŠุง ุงุฎูˆุฉ ุงู„ุงูŠู…ุงู†, ุงุชّู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุญู‚ّ ุชู‚ุงุชู‡ ูˆู„ุงุชู…ูˆุชู†ّ ุงู„ุงّ ูˆุงู†ุชู… ู…ุณู„ู…ูˆู†.
ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆุชุจุงุฑูƒ ูˆุชู‚ุฏّุณ ููŠ ู…ุญูƒู… ุชู†ุฒูŠู„ู‡: ุงุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู… ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู…, ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…:
ูŠุง ุงูŠّู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุฃู…ู†ูˆุง ุงุชّู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ูˆู‚ูˆู„ูˆุง ู‚ูˆู„ุง ุณุฏูŠุฏุง, ูŠุตู„ุญ ู„ูƒู… ุงุนู…ุงู„ูƒู… ูˆูŠุบูุฑ ู„ูƒู… ุฐู†ูˆุจูƒู… ูˆู…ู† ูŠุทุน ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ูู‚ุฏ ูุงุฒ ููˆุฒุง ุนุธูŠู…ุง. ูˆู‚ุงู„ ุงู„ู†ุจูŠّ ุต.ุน. : ู…ู† ุฃุญูŠ ุณู†ّุชูŠ ุนู†ุฏ ูุณุงุฏ ุงู„ุงู…ّุฉ ูู„ู‡ ุงุฌุฑ ู…ุงุฆุฉ ุดู‡ูŠุฏ. ุตุฏู‚ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ูˆุตุฏู‚ ุฑุณูˆู„ู‡ ุงู„ูƒุฑูŠู….
Hadirin sidang jum’at, arsyadakumullah!
Ibadah seorang mu’min akan diterima oleh Allah jika terpenuhi dua syarat mutlaq; pertama adalah ikhlas karena dan untuk Allah semata, kedua ittiba’ (mengikuti) tata-cara Rasulullah. Tidak ada tolok ukur, parameter dan contoh yang lebih baik dalam ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah serta bermu’alah kepada Allah dan mahluqNya, kecuali apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW . Secara global akhlaq beliau dinyatakan oleh Aisyah RA sebagai aplikasi dari al Qur’an. Allah menjelaskan dalam surat al Ahzab: 21
ู„ู‚ุฏ ูƒุงู† ู„ูƒู… ููŠ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุฃุณูˆุฉ ุญุณู†ุฉ ู„ู…ู† ูƒุงู† ูŠุฑุฌูˆ ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ูŠูˆู… ุงู„ุงุฎุฑ ูˆุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ูƒุซูŠุฑุง
Sungguh telah ada dalam diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagi yang mengharapkan Ridha Allah dan (kebahagiaan) hari Akhir serta banyak menyebut Allah.
Oleh karena itu, kita diperintahkan oleh Allah untuk mengikuti tata-cara dan perilaku Rasulullah sebagai perwujudan cinta kita kepada Allah. Seperti yang diwajibkan dalam surat Ali Imran: 31
ู‚ู„ ุงู† ูƒู†ุชู… ุชุญุจّูˆู† ุงู„ู„ู‡ ูุงุชุจุนูˆู†ูŠ ูŠุญุจุจูƒู… ุงู„ู„ู‡ ูˆูŠุบูุฑ ู„ูƒู… ุฐู†ูˆุจูƒู…
Katakanlah, jika kalian memang benar-benar mencintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian!.


Ikhwani fillah!
Merupakan sebuah aksioma bahwa kita tidak akan bisa mencintai seseorang jika kita tidak mengenalinya dengan baik. Untuk itu marilah pada kesempatan yang baik ini, yang juga bertepatan dengan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita meningkatan dan memperdalam pengetahuan kita tentang idola umat yang memiliki 200 gelar kemuliaan itu, sehingga cinta kita kepada manusia terbaik di dua alam tersebut akan semakin mendalam, menghujam dan mencerahkan, amin.
Nasab/garis keturunan Rasulullah yang disepakati oleh ahli sejarah adalah sampai kepada Adnan, meskipun ada yang berpandangan bahwa nasab beliau sampai kepada Khalilullah Ibrahim AS, bahkan ada juga yang berpandangan bahwa garis keturunan Rasulullah sampai kepada Adam AS, meskipun pendapat yang kedua dan ketiga tersebut mengandung perbedaan dan perselisihan.

Adapaun nasab beliau yang disepakati adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdu Manaf bin Qusay bin Kilaab bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ay bin Ghalib bin Fahr bin (yang digelari Qurays) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Huzaemah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Ma’d bin ‘Adnan.
Keluarga Rasulullah dikenal dengan Bani Hasyim yang merupakan nisbah kepada kakek beliau yang terkenal dengan kemuliaan dan orang yang pertama kali memberikan jamuan kepada peziarah Ka’bah dan yang menganjurkan berpergian di dua musim (Rihlatasy syita wa shaif).

Selama hidup beliau menikah dengan 13 wanita pilihan dan menjadi ummahatul mu’minin, mereka adalah Khadijah binti Khuwailid, Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar bin Khaththab, Ummu Habibah Ramlah binti Abi Sufyan, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah Hind binti Umayyah, Zainab binti Jahsy, Juwairiyah binti al Harits al Khuzaiyah, Shafiyyah binti Huyay, Maimunah binti al Harits al Hilaliyyah, Mariyyah al Qibthiyyah binti Syam’un, Raihanah binti Zaid. (dua nama yang disebut terakhir tersebut diperselisihkan kedudukannya sebagai istri Nabi).
Beberapa catatan dalam pernikahan Rasulullah: Rasulullah menikah berdasarkan wahyu bukan nafsu, bahkan kebanyakan wanita yang beliau nikahi bersatatus janda selain Aisyah dan Rasulullah tidak berpoligami selama istri pertama masih hidup dan sanggup menunaikan kewajiban seorang istri.

Dari pernikahan tersebut Rasulullah mendapatkan 7 putra-putri tersayang, 6 anak dari Khadijah; al Qasim, Zainab, Abdullah, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah. Dan 1 putra dari Mariyah yaitu Ibrahim. Beliau juga memiliki 8 cucu; Ali, Umamah (anak Zainab), Abdullah (anak Ruqayyah), Al Hasan, Al Husain, Muhsin, Zainab, Ummu Kultsum (putra-putri Fatimah).

Dalam kitab Ar Rahiiqul Makhtum karya Syaikh Shafiyyir Rahman dinyatakan bahwa Rasulullah dilahirkan pada hari senin pagi 9 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah yang bertepatan dengan tanggal 20/22 April 571 M.

Berikut ini kronologi kehidupan Rasulullah secara global:
569 Sang ayah meninggal
571 Kelahiran Rasulullah
576 Sang Ibu meninggal setelah berziarah ke makam Abdullah
578 Sang kakek, Abdul Muthalib, meninggal
583 Ikut berdagang ke Syam bersama pamannya, Abu Thalib
595 Bertemu dan menikah dengan Khadijah
610 Permulaan turunnya wahyu di gua Hira
613 Mulai menyampaikan Islam ke public
615 Hijrah pertama ke Habasyah
616 Boikot Qurays kepada Bani Hasyim
619 ‘Amul Huzni, meninggalnya Khadijah dan Abu Thalib
620 Isra Mi’raj
621 Baiat Aqabah I
622 Baiat Aqabah II dan Hijrah ke Madinah Al Munawarah
624 Perang Badar
625 Pengusiran Bani Qainuqa’, Perang Uhud, Pengusiran Bani Nadir
626 Penyerangan ke Daumat Al Jandal
627 Perang Khandaq, Pengusiran Bani Quraizhah
628 Perjanjian HUdaibiyyah, Umrah ke Ka’bah, perang Khaibar
629 Berhaji ke Makkah, perang Mut’ah
630 Fathu Makkah, perang Hunain, Pendudukan Thaif
631 Penguasaan sebagian besar Jazirah Arab
632 Perang Tabuk, Haji Wada’ dan wafatnya Rasulullah

Sifat Fisik Rasulullah
Saat seseorang memandang fisik Rasulullah saw., ia segera merasakan bahwa ia sedang berada di depan keindahan yang sangat mengagumkan dan tak ada duanya. Penampilan yang mencerminkan kepercayaan yang mutlak dan tak terbatas. Berikut ini adalah pendapat yang disepakati oleh mereka yang bertemu dan melihat langsung Rasulullah saw.

Ad-Darimi dan al-Baihaqi mentakhrij bahwa Jabir bin Samurah berkata,
“Aku melihat Nabi saw. pada malam bulan purnama, dan ketika aku bandingkan antara wajah Nabi saw. dan indahnya bulan, saya dapati wajah Nabi saw. lebih indah dibandingkan rembulan.”

At-Tirmidzi dan al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata,
“Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari Rasulullah saw.. Seakan-akan mentari bersinar dari wajah beliau. Aku tidak pernah dapati seseorang yang lebih cepat jalannya dibandingkan beliau, seakan-akan bumi melipat sendiri tubuhnya saat beliau berjalan. Ketika aku ikut berjihad, aku lihat beliau tidak pernah berlindung di balik perisai.”

Bukhari-Muslim meriwayatkan bahwa al-Barra berkata,
“Rasulullah saw. mempunyai pundak yang lebar, rambutnya mencapai ujung telinga,dan tidak pernah ada orang yang lebih indah dipandang dibandingkan beliau.”
Muslim meriwayatkan dari Abu Thufail bahwa ia pernah diminta untuk menceritakan tentang Rasulullah saw. kepada kami, kemudian ia menjawab,
“Beliau memiliki wajah yang putih dan berseri.”

Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata,
“Rasulullah saw. memiliki dua kaki yang kokoh dan tegap, dan wajah yang indah, yang belum pernah kutemukan wajah seindah itu sebelumnya.”
Abu Musa Madini meriwayatkan dalam kitab ashShahabah bahwa Amad bin Abad al-Hadhrami berkata,
“Aku melihat Rasulullah saw., dan tidak pernah melihat wajah seindah itu sebelumnya maupun sesudahnya.”

Ad-Darimi meriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata,
“Aku tidak pernah temukan orang yang lebih berani, dermawan, dan lebih bersinar wajahnya, dibandingkan Rasulullah saw..”

Ahmad dan Baihaqi meriwayatkan bahwa Mahrasy Kahti berkata,
“Rasulullah saw. mengambil umrah dari jiranah, pada malam hari. Dan, ketika soya melihat bagian belakang tubuh beliau, saya seperti melihat perak yang menyala.”

Abdullah bin Imam Ahmad serta al-Baihaqi meriwayatkan bahwa Ali r.a. berkata,
“Rasulullah saw. bukanlah orang yang tubuhnya tinggi menjulang. Jika berjalan bersama rombongan, beliau tampak menonjol. Wajahnya putih, kepalanya besar, alis matanya panjang dan hitam, dan jika ada keringat yang menetes dari wajah beliau, akan tampak seperti mutiara. Aku tidak pernah melihat wajah seindah wajah beliau, sebelumnya atau setelahnya.”

Deskripsi tentang Rasulullah saw. yang diberikan oleh Hindun bin Abi Halah,
“Tubuh Rasulullah saw. menampakkan pribadi yang agung. Wajahnya bersinar seperti bulan purnama. Kepalanya besar. Rambutnya keras. Kuliatnya putih kemerahan. Keningnya luas. Alisnya tebal. Jika marah, keningnya meneteskan keringat. Hidungnya mancung. Tubuhnya diliputi cahaya. Orang yang tidak memperhatikan dengan saksama menyangkanya amat tinggi. Jenggotnya tebal. Matanya hitam. Kedua pipinya tirus. Mulutnya lebar. Giginya indah. Memiliki bulu halus di atas perut dan dada yang seimbang.Dadanya bidang. Kedua pergelangan tangannya panjang. Telapak tangannya luas. Kedua kaki dan tangannya kekar. Jari-jarinya panjang. Jalannya tegap, seperti sedang turun dari ketinggian. Jika menoleh, dengan seluruh tubuhnya. Pandangannya selalu tertunduk he tanah, dan jarang sekali mendongakkan matanya he langit....”

Jika Rasulullah menyentuh seseorang, orang itu akan merasakan ketenangan yang mengagumkan, dan perasaan ketinggian ruhani yang menakjubkan. Ahmad meriwayatkan bahwa Sa’d bin Abi Waqqash berkata,
“Suatu ketika aku jatuh sakit di Mekah. Kemudian Rasulullah saw. menjenguk, meietakkan tangan beliau di kening, dan mengusap wajah, dada, sertaperutku. Hingga saat ini, aku masih merasakan sentuhan tangan beliau dijantung.”

Muslim meriwayatkan bahwa Jabir bin Samurah berkata,
“Suatu ketika Rasulullah saw. mengusap mukaku dengan tangannya. Aku dapati tangan beliau demikian sejuknya dan berbau wangi. Seakan-akan tangan tersebut baru dikeluarkan dari kantong kesturi.”

Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Anas r.a. berkata,
“Aku belum pernah menemui sutra maupun beludru yang lebih lembut dari tangan Rasulullah saw. Dan, belum pernah mencium bau misik atau minyak anbar yang lebih harum dari Rasulullah saw..”

Penampilan beliau memberikan sugesti kepada orang yang melihatnya bahwa orang tersebut sedang berdiri di hadapan seorang nabi. At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa
Abdullah bin Salam berkata,
“Ketika Nabi saw. datang ke Madinah, aku menemui beliau. Ketika aku melihat wajah beliau, aku segera mengetahui bahwa wajah beliau bukan wajah seorang pendusta.”

Abu Ramtsah Tamimi berkata,
“Aku mendatangi Nabi saw. bersama anakku. Ketika aku melihat beliau, hatiku langsung berkata, ‘Orang ini pastilah nabi Allah.’”
Abdullah bin Rawahah berkata tentang Rasulullah saw,
“Seandainya tidak ada ayat-ayat penjelas pun, yang menerangkan beliau sebagai rasul, niscaya penampilan dan tubuh beliau sudah cukup menjadi keterangan itu.”
Ini adalah sebagian riwayat yang menjelaskan tentang tubuh Rasulullah saw.. Semua keagungan postur tubuh beliau itu kami ceritakan kembali, sehingga kita dapat menangkap dengan jelas kepribadian Rasulullah saw. dari segala seginya.

Ikhwani Fillah!
Kemuliaan Ahlaq Rasulullah:
Dalam buku Yaumun Fii Baiti Rasulillah yang ditulis Abdul Malik Ibnu Muhammad Al Qasim diterangkan bagaimana Al Husain bin Ali, cucu Rasulullah, menceritakan bagaimana keagungan kakeknya itu dalam sebuah riwayat, “Aku bertanya kepada ayah (Ali bin Abi Thalib) tentang bagaimana Rasulullah ditengah-tengah sahabatnya?, Ayah berkata: Rasulullah selalu menyenangkan, santai dan terbuka, mudah berkomunikasi dengan siapapun, lemah-lembut dan sopan, tidak keras dan tidak terlalu lunak, tidak pernah mencela, tidak pernah menuntut dan menggerutu, tidak mengulur-ulur waktu dan tidak tergesa-gesa. Beliau menjauhi tiga hal: riya, boros dan sesuatu yang tidak berguna. Dan tidak pernah mencaci seseorang dan menegur dengan keras karena kesalahannya, tidak mencari kesalahan orang lain, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat dan berpahala. Kalau beliau berbicara maka yang lain diam menunduk seperti ada burung di atas kepala mereka, tidak pernah disela atau dipotong pembicaraannya, membiarkan orang lain menyelesaikan pembicaraannya, tertawa bersama mereka yang tertawa, heran bersama orang yang heran, rajin dan sabar menghadapi orang asing yang tidak sopan, segera member apa-apa yang diperlukan orang yang berkesusahan, tidak menerima pujian kecuali dari orang yang pernah dipuji olehnya”. (HR. Tirmidzi)

Hadirin sidang jum’at ahabbakumullah !
Dengan bahasa yang sederhana dapat kita simpulkan bahwa kita harus berupaya dengan maksimal untuk mau dan mampu mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah, baik yang berupa gambaran dan penampilan (Shurah), perjalanan hidup (Siirah) dan kerisauan terhadap urusan umat Islam (Sarirah).

TIDAK ADA SUNNAH RASUL YANG RINGAN BAGI YANG TIDAK ADA CINTA, DAN TIDAK ADA SUNNAH RASUL YANG BERAT JIKA SUDAH BENAR-BENAR CINTA!

Semoga Allah memberikan kekuatan dan bimbingan untuk melakukan hal tersebut dan pada hari akhir kelak kita diakui sebagai umat Muhammad yang layak dapat syafa’at, amin.
ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ู„ูŠ ูˆู„ูƒู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุฃู† ุงู„ูƒุฑูŠู… ูˆู†ูุนู†ูŠ ูˆุงูŠّูƒู… ุจู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ุงูŠุงุช ูˆ ุงู„ุฐูƒุฑ ุงู„ุญูƒูŠู…, ุชู‚ุจّู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ู†ّูŠ ูˆ ู…ู†ูƒู… ุชู„ุงูˆุชู‡
ุงู†ّู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู….


* Disampaikan dalam Khutbah Jum’at, 5 Rabi’ul Awwal 1431 H / 19 Februari 2010 M di Masjid Jami’ Darunnajah Cipining Bogor oleh Muhlisin Ibnu Muhtarom.

Jumat, Desember 25, 2009

Yuk Belajar Tentang 'Ucapan Semat Natal'!

(Diambil dari situs Eramuslim}
Hukum Mengucapkan Selamat Natal
Senin, 15/12/2008 09:45 WIB

Assalamu'alaikum Pa Ustadz

Saya ingin bertanya bagaimana hukumnya dalam Islam mengucapkan selamat natal. Apakah haram hukumnya? Bagaimana bila alasannya ingin menjaga hubungan baik dgn teman-teman ataupun relasi? Terima kasih untuk jawabannya.

Pertanyaan kedua, bagaimana hukumnya seorang pegawai supermarket yang diminta atasan untuk mengenakan topi sinterklaus dalam rangka memeriahkan natal.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

De
Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Perbedaan Pendapat tentang Mengucapkan Selamat Natal

Diantara tema yang mengandung perdebatan setiap tahunnya adalah ucapan selamat Hari Natal. Para ulama kontemporer berbeda pendapat didalam penentuan hukum fiqihnya antara yang mendukung ucapan selamat dengan yang menentangnya. Kedua kelompok ini bersandar kepada sejumlah dalil.

Meskipun pengucapan selamat hari natal ini sebagiannya masuk didalam wilayah aqidah namun ia memiliki hukum fiqih yang bersandar kepada pemahaman yang mendalam, penelaahan yang rinci terhadap berbagai nash-nash syar’i.

Ada dua pendapat didalam permasalahan ini :

1. Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan para pengikutnya seperti Syeikh Ibn Baaz, Syeikh Ibnu Utsaimin—semoga Allah merahmati mereka—serta yang lainnya seperti Syeikh Ibrahim bin Muhammad al Huqoil berpendapat bahwa mengucapkan selamat Hari Natal hukumnya adalah haram karena perayaan ini adalah bagian dari syiar-syiar agama mereka. Allah tidak meredhoi adanya kekufuran terhadap hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya didalam pengucapan selamat kepada mereka adalah tasyabbuh (menyerupai) dengan mereka dan ini diharamkan.

Diantara bentuk-bentuk tasyabbuh :
1. Ikut serta didalam hari raya tersebut.
2. Mentransfer perayaan-perayaan mereka ke neger-negeri islam.

Mereka juga berpendapat wajib menjauhi berbagai perayaan orang-orang kafir, menjauhi dari sikap menyerupai perbuatan-perbuatan mereka, menjauhi berbagai sarana yang digunakan untuk menghadiri perayaan tersebut, tidak menolong seorang muslim didalam menyerupai perayaan hari raya mereka, tidak mengucapkan selamat atas hari raya mereka serta menjauhi penggunaan berbagai nama dan istilah khusus didalam ibadah mereka.

2. Jumhur ulama kontemporer membolehkan mengucapkan selamat Hari Natal.
Di antaranya Syeikh Yusuf al Qaradhawi yang berpendapat bahwa perubahan kondisi global lah yang menjadikanku berbeda dengan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam mengharamkan pengucapan selamat hari-hari Agama orang-orang Nasrani atau yang lainnya. Aku (Yusuf al Qaradhawi) membolehkan pengucapan itu apabila mereka (orang-orang Nasrani atau non muslim lainnya) adalah orang-orang yang cinta damai terhadap kaum muslimin, terlebih lagi apabila ada hubungan khsusus antara dirinya (non muslim) dengan seorang muslim, seperti : kerabat, tetangga rumah, teman kuliah, teman kerja dan lainnya. Hal ini termasuk didalam berbuat kebajikan yang tidak dilarang Allah swt namun dicintai-Nya sebagaimana Dia swt mencintai berbuat adil. Firman Allah swt :Artinya :

ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُู‚ْุณِุทِูŠู†َ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)

Terlebih lagi jika mereka mengucapkan selamat Hari Raya kepada kaum muslimin. Firman Allah swt :

ูˆَุฅِุฐَุง ุญُูŠِّูŠْุชُู… ุจِุชَุญِูŠَّุฉٍ ูَุญَูŠُّูˆุงْ ุจِุฃَุญْุณَู†َ ู…ِู†ْู‡َุง ุฃَูˆْ ุฑُุฏُّูˆู‡َุง ุฅِู†َّ ุงู„ู„ّู‡َ ูƒَุงู†َ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ุญَุณِูŠุจًุง ﴿ูจูฆ﴾

Artinya : “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86)

Lembaga Riset dan Fatwa Eropa juga membolehkan pengucapan selamat ini jika mereka bukan termasuk orang-orang yang memerangi kaum muslimin khususnya dalam keadaan dimana kaum muslimin minoritas seperti di Barat. Setelah memaparkan berbagai dalil, Lembaga ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : Tidak dilarang bagi seorang muslim atau Markaz Islam memberikan selamat atas perayaan ini, baik dengan lisan maupun pengiriman kartu ucapan yang tidak menampilkan simbol mereka atau berbagai ungkapan keagamaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam seperti salib. Sesungguhnya Islam menafikan fikroh salib, firman-Nya :

ูˆَู‚َูˆْู„ِู‡ِู…ْ ุฅِู†َّุง ู‚َุชَู„ْู†َุง ุงู„ْู…َุณِูŠุญَ ุนِูŠุณَู‰ ุงุจْู†َ ู…َุฑْูŠَู…َ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ّู‡ِ ูˆَู…َุง ู‚َุชَู„ُูˆู‡ُ ูˆَู…َุง ุตَู„َุจُูˆู‡ُ ูˆَู„َูƒِู† ุดُุจِّู‡َ ู„َู‡ُู…ْ ูˆَุฅِู†َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุงุฎْุชَู„َูُูˆุงْ ูِูŠู‡ِ ู„َูِูŠ ุดَูƒٍّ ู…ِّู†ْู‡ُ ู…َุง ู„َู‡ُู… ุจِู‡ِ ู…ِู†ْ ุนِู„ْู…ٍ ุฅِู„ุงَّ ุงุชِّุจَุงุนَ ุงู„ุธَّู†ِّ ูˆَู…َุง ู‚َุชَู„ُูˆู‡ُ ูŠَู‚ِูŠู†ًุง ﴿ูกูฅูง﴾

Artinya : “Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.” (QS. An Nisaa : 157)

Kalimat-kalimat yang digunakan dalam pemberian selamat ini pun harus yang tidak mengandung pengukuhan atas agama mereka atau ridho dengannya. Adapun kalimat yang digunakan adalah kalimat pertemanan yang sudah dikenal dimasyarakat.

Tidak dilarang untuk menerima berbagai hadiah dari mereka karena sesungguhnya Nabi saw telah menerima berbagai hadiah dari non muslim seperti al Muqouqis Pemimpin al Qibthi di Mesir dan juga yang lainnya dengan persyaratan bahwa hadiah itu bukanlah yang diharamkan oleh kaum muslimin seperti khomer, daging babi dan lainnya.

Diantara para ulama yang membolehkan adalah DR. Abdus Sattar Fathullah Sa’id, ustadz bidang tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur’an di Universitas Al Azhar, DR. Muhammad Sayyid Dasuki, ustadz Syari’ah di Univrsitas Qatar, Ustadz Musthafa az Zarqo serta Syeikh Muhammad Rasyd Ridho. (www.islamonline.net)

Adapun MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 1981 sebelum mengeluarkan fatwanya, terlebih dahulu mengemukakan dasar-dasar ajaran Islam dengan disertai berbagai dalil baik dari Al Qur’an maupun Hadits Nabi saw sebagai berikut :

A) Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan.

B) Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain.

C) Bahwa ummat Islam harus mengakui ke-Nabian dan ke-Rasulan Isa Almasih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada para Nabi dan Rasul yang lain.

D) Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Almasih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik.

E) Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya agar mereka mengakui Isa dan Ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa menjawab: Tidak.

F) Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu.

G) Islam mengajarkan ummatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT serta untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan.

Juga berdasarkan Kaidah Ushul Fikih
''Menolak kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahan (jika tidak demikian sangat mungkin mafasidnya yang diperoleh, sedangkan mushalihnya tidak dihasilkan)''.
Untuk kemudian MUI mengeluarkan fatwanya berisi :

1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.
2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.
3. Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah Subhanahu Wata'ala dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal.

Mengucapkan Selamat Hari Natal Haram kecuali Darurat

Diantara dalil yang digunakan para ulama yang membolehkan mengucapkan Selamat Hari Natal adalah firman Allah swt :

ู„َุง ูŠَู†ْู‡َุงูƒُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ِ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„َู…ْ ูŠُู‚َุงุชِู„ُูˆูƒُู…ْ ูِูŠ ุงู„ุฏِّูŠู†ِ ูˆَู„َู…ْ ูŠُุฎْุฑِุฌُูˆูƒُู… ู…ِّู† ุฏِูŠَุงุฑِูƒُู…ْ ุฃَู† ุชَุจَุฑُّูˆู‡ُู…ْ ูˆَุชُู‚ْุณِุทُูˆุง ุฅِู„َูŠْู‡ِู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُู‚ْุณِุทِูŠู†َ ﴿ูจ﴾

Artinya : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah : 8)

Ayat ini merupakan rukhshoh (keringanan) dari Allah swt untuk membina hubungan dengan orang-orang yang tidak memusuhi kaum mukminin dan tidak memerangi mereka. Ibnu Zaid mengatakan bahwa hal itu adalah pada awal-awal islam yaitu untuk menghindar dan meninggalkan perintah berperang kemudian di-mansukh (dihapus).

Qatadhah mengatakan bahwa ayat ini dihapus dengan firman Allah swt :

....ูَุงู‚ْุชُู„ُูˆุงْ ุงู„ْู…ُุดْุฑِูƒِูŠู†َ ุญَูŠْุซُ ูˆَุฌَุฏุชُّู…ُูˆู‡ُู…ْ ﴿ูฅ﴾

Artinya : “Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka.” (QS. At Taubah : 5)

Adapula yang menyebutkan bahwa hukum ini dikarenakan satu sebab yaitu perdamaian. Ketika perdamaian hilang dengan futuh Mekah maka hukum didalam ayat ini di-mansukh (dihapus) dan yang tinggal hanya tulisannya untuk dibaca. Ada juga yang mengatakan bahwa ayat ini khusus untuk para sekutu Nabi saw dan orang-orang yang terikat perjanjian dengan Nabi saw dan tidak memutuskannya, demikian dikatakan al Hasan.

Al Kalibi mengatakan bahwa mereka adalah Khuza’ah, Banil Harits bin Abdi Manaf, demikian pula dikatakan oleh Abu Sholeh. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah Khuza’ah.

Mujahid mengatakan bahwa ayat ini dikhususkan terhadap orang-orang beriman yang tidak berhijrah. Ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud didalam ayat ini adalah kaum wanita dan anak-anak dikarenakan mereka tidak ikut memerangi, maka Allah swt mengizinkan untuk berbuat baik kepada mereka, demikianlah disebutkan oleh sebagian ahli tafsir… (al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz IX hal 311)

Dari pemaparan yang dsebutkan Imam Qurthubi diatas maka ayat ini tidak bisa diperlakukan secara umum tetapi dikhususkan untuk orang-orang yang terikat perjanjian dengan Rasulullah saw selama mereka tidak memutuskannya (ahli dzimmah).

Hak-hak dan kewajiban-kewajiban kafir dzimmi adalah sama persis dengan kaum muslimin di suatu negara islam. Mereka semua berada dibawah kontrol penuh dari pemerintahan islam sehingga setiap kali mereka melakukan tindakan kriminal, kejahatan atau melanggar perjanjian maka langsung mendapatkan sangsi dari pemerintah.

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Janganlah kamu memulai salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Apabila kalian bertemu salah seorang diantara mereka di jalan maka sempitkanlah jalannya.” (HR. Muslim)

Yang dimaksud dengan sempitkan jalan mereka adalah jangan biarkan seorang dzimmi berada ditengah jalan akan tetapi jadikan dia agar berada ditempat yang paling sempit apabila kaum muslimin ikut berjalan bersamanya. Namun apabila jalan itu tidak ramai maka tidak ada halangan baginya. Mereka mengatakan : “Akan tetapi penyempitan di sini jangan sampai menyebabkan orang itu terdorong ke jurang, terbentur dinding atau yang sejenisnya.” (Shohih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 211)

Hadits “menyempitkan jalan” itu menunjukkan bahwa seorang muslim harus bisa menjaga izzahnya dihadapan orang-orang non muslim tanpa pernah mau merendahkannya apalagi direndahkan. Namun demikian dalam menampilkan izzah tersebut janganlah sampai menzhalimi mereka sehingga mereka jatuh ke jurang atau terbentur dinding karena jika ini terjadi maka ia akan mendapatkan sangsi.

Disebutkan didalam sejarah bahwa Umar bin Khottob pernah mengadili Gubernur Mesir Amr bin Ash karena perlakuan anaknya yang memukul seorang Nasrani Qibti dalam suatu permainan. Hakim Syuraih pernah memenangkan seorang Yahudi terhadap Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib dalam kasus beju besinya.

Sedangkan pada zaman ini, orang-orang non muslim tidaklah berada dibawah suatu pemerintahan islam yang terus mengawasinya dan bisa memberikan sangsi tegas ketika mereka melakukan pelanggaran kemanusiaan, pelecehan maupun tindakan kriminal terhadap seseorang muslim ataupun umat islam.

Keadaan justru sebaliknya, orang-orang non muslim tampak mendominanasi di berbagai aspek kehidupan manusia baik pilitik, ekonomi, budaya maupun militer. Tidak jarang dikarenakan dominasi ini, mereka melakukan berbagai penghinaan atau pelecehan terhadap simbol-simbol islam sementara si pelakunya tidak pernah mendapatkan sangsi yang tegas dari pemerintahan setempat, terutama di daerah-daerah atau negara-negara yang minoritas kaum muslimin.

Bukan berarti dalam kondisi dimana orang-orang non muslim begitu dominan kemudian kaum muslimin harus kehilangan izzahnya dan larut bersama mereka, mengikuti atau mengakui ajaran-ajaran agama mereka. Seorang muslim harus tetap bisa mempertahankan ciri khas keislamannya dihadapan berbagai ciri khas yang bukan islam didalam kondisi bagaimanapun.

Tentunya diantara mereka—orang-orang non muslim—ada yang berbuat baik kepada kaum muslimin dan tidak menyakitinya maka terhadap mereka setiap muslim diharuskan membalasnya dengan perbuatan baik pula.

Al Qur’an maupun Sunah banyak menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa berbuat baik kepada semua orang baik terhadap sesama muslim maupun non muslim, diantaranya : surat al Mumtahanah ayat 8 diatas. Sabda Rasulullah saw,”Sayangilah orang yang ada di bumi maka yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. Thabrani) Juga sabdanya saw,”Barangsiapa yang menyakiti seorang dzimmi maka aku akan menjadi lawannya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Perbuatan baik kepada mereka bukan berarti harus masuk kedalam prinsip-prinsip agama mereka (aqidah) karena batasan didalam hal ini sudah sangat jelas dan tegas digariskan oleh Allah swt :

ู„َูƒُู…ْ ุฏِูŠู†ُูƒُู…ْ ูˆَู„ِูŠَ ุฏِูŠู†ِ ﴿ูฆ﴾

Artinya : “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS. Al Kafirun : 6)

Hari Natal adalah bagian dari prinsip-prinsip agama Nasrani, mereka meyakini bahwa di hari inilah Yesus Kristus dilahirkan. Didalam bahasa Inggris disebut dengan Christmas, Christ berarti Kristus sedangkan Mass berarti masa atau kumpulan jadi bahwa pada hari itu banyak orang berkumpul mengingat / merayakan hari kelahiran Kristus. Dan Kristus menurut keyakinan mereka adalah Allah yang mejelma.

Berbuat kebaikan kepada mereka dalam hal ini adalah bukan dengan ikut memberikan selamat Hari Natal dikarenakan alasan diatas akan tetapi dengan tidak mengganggu mereka didalam merayakannya (aspek sosial).

Pemberian ucapan selamat Natal baik dengan lisan, telepon, sms, email ataupun pengiriman kartu berarti sudah memberikan pengakuan terhadap agama mereka dan rela dengan prinsip-prinsip agama mereka. Hal ini dilarang oleh Allah swt dalam firman-Nya,

ุฅِู† ุชَูƒْูُุฑُูˆุง ูَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุบَู†ِูŠٌّ ุนَู†ูƒُู…ْ ูˆَู„َุง ูŠَุฑْุถَู‰ ู„ِุนِุจَุงุฏِู‡ِ ุงู„ْูƒُูْุฑَ ูˆَุฅِู† ุชَุดْูƒُุฑُูˆุง ูŠَุฑْุถَู‡ُ ู„َูƒُู…ْ ูˆَู„َุง ุชَุฒِุฑُ ูˆَุงุฒِุฑَุฉٌ ูˆِุฒْุฑَ ุฃُุฎْุฑَู‰ ุซُู…َّ ุฅِู„َู‰ ุฑَุจِّูƒُู… ู…َّุฑْุฌِุนُูƒُู…ْ ูَูŠُู†َุจِّุฆُูƒُู… ุจِู…َุง ูƒُู†ุชُู…ْ ุชَุนْู…َู„ُูˆู†َ ุฅِู†َّู‡ُ ุนَู„ِูŠู…ٌ ุจِุฐَุงุชِ ุงู„ุตُّุฏُูˆุฑِ ﴿ูง﴾

Artinya : “Jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar : 7)

Jadi pemberian ucapan Selamat Hari Natal kepada orang-orang Nasrani baik ia adalah kerabat, teman dekat, tetangga, teman kantor, teman sekolah dan lainnya adalah haram hukumnya, sebagaimana pendapat kelompok pertama (Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim, Ibn Baaz dan lainnya) dan juga fatwa MUI.

Namun demikian setiap muslim yang berada diantara lingkungan mayoritas orang-orang Nasrani, seperti muslim yang tempat tinggalnya diantara rumah-rumah orang Nasrani, pegawai yang bekerja dengan orang Nasrani, seorang siswa di sekolah Nasrani, seorang pebisnis muslim yang sangat tergantung dengan pebisinis Nasrani atau kaum muslimin yang berada di daerah-daerah atau negeri-negeri non muslim maka boleh memberikan ucapan selamat Hari Natal kepada orang-orang Nasrani yang ada di sekitarnya tersebut disebabkan keterpaksaan. Ucapan selamat yang keluar darinya pun harus tidak dibarengi dengan keredhoan didalam hatinya serta diharuskan baginya untuk beristighfar dan bertaubat.

Diantara kondisi terpaksa misalnya; jika seorang pegawai muslim tidak mengucapkan Selamat Hari Natal kepada boss atau atasannya maka ia akan dipecat, karirnya dihambat, dikurangi hak-haknya. Atau seorang siswa muslim apabila tidak memberikan ucapan Selamat Natal kepada Gurunya maka kemungkinan ia akan ditekan nilainya, diperlakukan tidak adil, dikurangi hak-haknya. Atau seorang muslim yang tinggal di suatu daerah atau negara non muslim apabila tidak memberikan Selamat Hari Natal kepada para tetangga Nasrani di sekitarnya akan mendapatkan tekanan sosial dan lain sebagainya.

ู…َู† ูƒَูَุฑَ ุจِุงู„ู„ّู‡ِ ู…ِู† ุจَุนْุฏِ ุฅูŠู…َุงู†ِู‡ِ ุฅِู„ุงَّ ู…َู†ْ ุฃُูƒْุฑِู‡َ ูˆَู‚َู„ْุจُู‡ُ ู…ُุทْู…َุฆِู†ٌّ ุจِุงู„ุฅِูŠู…َุงู†ِ ูˆَู„َูƒِู† ู…َّู† ุดَุฑَุญَ ุจِุงู„ْูƒُูْุฑِ ุตَุฏْุฑًุง ูَุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุบَุถَุจٌ ู…ِّู†َ ุงู„ู„ّู‡ِ ูˆَู„َู‡ُู…ْ ุนَุฐَุงุจٌ ุนَุธِูŠู…ٌ ﴿ูกู ูฆ﴾

Artinya : “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah Dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir Padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, Maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar. (QS. An Nahl : 106)

Adapun apabila keadaan atau kondisi sekitarnya tidaklah memaksa atau mendesaknya dan tidak ada pengaruh sama sekali terhadap karir, jabatan, hak-hak atau perlakuan orang-orang Nasrani sekelilingnya terhadap diri dan keluarganya maka tidak diperbolehkan baginya mengucapkan Selamat Hari Natal kepada mereka.

Hukum Mengenakan Topi Sinterklas

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya bangga terhadap agamanya yang diimplementasikan dengan berpenampilan yang mencirikan keislamannya. Allah swt telah menetapkan berbagai ciri khas seorang muslim yang membedakannya dari orang-orang non muslim.

Dari sisi bisnis dan muamalah, islam menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba yang merupakan warisan orang-orang jahiliyah. Dari sisi busana, islam memerintahkan umatnya untuk menggunakan busana yang menutup auratnya kecuali terhadap orang-orang yang diperbolehkan melihatnya dari kalangan anggota keluarganya. Dari sisi penampilan, islam meminta kepada seorang muslim untuk memelihara jenggot dan mencukur kumis.

Islam meminta setiap umatnya untuk bisa membedakan penampilannya dari orang-orang non muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Bedakanlah dirimu dari orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis.” (Muttafaq Alaih)

Islam melarang umatnya untuk meniru-niru berbagai prilaku yang menjadi bagian ritual keagamaan tertentu diluar islam atau mengenakan simbol-simbol yang menjadi ciri khas mereka seperti mengenakan salib atau pakaian khas mereka.

Terkadang seorang muslim juga mengenakan topi dan pakaian Sinterklas didalam suatu pesta perayaan Natal dengan teman-teman atau bossnya, untuk menyambut para tamu perusahaan yang datang atau yang lainnya.

Sinterklas sendiri berasal dari Holland yang dibawa ke negeri kita. Dan diantara keyakinan orang-orang Nasrani adalah bahwa ia sebenarnya adalah seorang uskup gereja katolik yang pada usia 18 tahun sudah diangkat sebagai pastor. Ia memiliki sikap belas kasihan, membela umat dan fakir miskin. Bahkah didalam legenda mereka disebutkan bahwa ia adalah wakil Tuhan dikarenakan bisa menghidupkan orang yang sudah mati.

Sinterklas yang ada sekarang dalam hal pakaian maupun postur tubuhnya, dengan mengenakan topi tidur, baju berwarna merah tanpa jubah dan bertubuh gendut serta selalu tertawa adalah berasal dari Amerika yang berbeda dengan aslinya yang berasal dari Turki yang selalu mengenakan jubah, tidak mesti berbaju merah, tidak gendut dan jarang tertawa. (disarikan dari sumber : http://h-k-b-p.blogspot.com)

Namun demikian topi tidur dengan pakaian merah yang biasa dikenakan sinterklas ini sudah menjadi ciri khas orang-orang Nasrani yang hanya ada pada saat perayaan Hari Natal sehingga dilarang bagi setiap muslim mengenakannya dikarenakan termasuk didalam meniru-niru suatu kaum diluar islam, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Siapa yang meniru suatu kaum maka ia adalah bagian dari mereka.” (Muttafaq Alaih)

Tidak jarang diawali dari sekedar meniru berubah menjadi penerinaan dan akhirnya menjadi pengakuan sehingga bukan tidak mungkin bagi kaum muslimin yang tidak memiliki dasar keimanan yang kuat kepada Allah ia akan terseret lebih jauh lagi dari sekedar pengakuan namun bisa menjadikannya berpindah agama (murtad)

Akan tetapi jika memang seseorang muslim berada dalam kondisi terdesak dan berbagai upaya untuk menghindar darinya tidak berhasil maka ia diperbolehkan mengenakannya dikarenakan darurat atau terpaksa dengan hati yang tidak redho, beristighfar dan bertaubat kepada Allah swt, seperti : seorang karyawan supermarket miliki seorang Nasrani, seorang resepsionis suatu perusahaan asing, para penjaga counter di perusahaan non muslim untuk yang diharuskan mengenakan topi sinterklas dalam menyambut para tamunya dengan ancaman apabila ia menolaknya maka akan dipecat.

Wallahu A’lam