Pada suatu hari, ada seekor Kancil yang sedang kelaparan. Sudah berhari-hari ia tidak menemukan makanan. Badannya mulai lemas dan panas, hampir saja ia jatuh sakit. Di dalam hatinya yang paling dalam ia bertekad harus menemukan makanan, karena kalau tidak, dipastikan ajal akan segera menjemputnya. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, sang Kancil malang tersebut mulai berjalan menelusuri pinggiran hutan. Sesekali ia terseok dan gontai hampir terjatuh.
Wamaa ladzdzaatu illaa ba'dat ta'bi. Sungguh kesusahan dalam usaha akan menambah manis dan indahnya hasil yang diraih. Sang Kancilpun menemukan sebuah kebun buah yang sangat ranum. Hampir segala aneka buah ada di kebun itu. Wah...Semangka yang besar nan segaaaarrr....Anggur yang menawan.... Pisang yang ahai..manisnya......dan buah-buahan yang serba menarik pandangan. Hewan bertubuh kecil itu sangat suka-cita mendapati karunia alam ini.
Sayang seribu sayang, kebun buah nan menawan itu terpagari tembok yang tinggi dan tebal. Sementara pintu masuknya terkunci rapat dari luar. Ia pantang berputus asa, ia berjalan memutari kebun buah itu dan akhirnya....ada sebuah lubang di sebuah sudut dekat jalan.Ia segera menghampirinya. Sayang...ketika ia mencoba memasukinya, hanya kepala saja yang bisa masuk, sementara badanya masih tertahan di luar. Satu-satunya cara agar ia bisa masuk ke dalam adalah ia harus menguruskan badannya sehingga lebih kecil dari lubang tersebut. Ia pun berpuasa untuk beberapa har lamanyai.
Setelah dirasa cukup, ia segera masuk ke dalam kebun buah tersebut. Dan tanpa banyak berfikir lagi, ia segera menikmati segala yang ada di sana. Ia kini hidup dalam kebun buah yang sangat memenuhi kebutuhan makannya. Lama-kelamaan, badannya kembali menjadi besar seperti sebelum kelaparan dulu.
Pada sebuah kesempatan, sang Kancil itu sedang duduk-duduk santai setelah kenyang melahap buah-buahan. Tiba-tiba matanya tertuju pada pintu kebun buah yang terkunci rapat dari luar. Ia segera teringat sesuatu."Oia, ini kan kebun buah milik pak Tani. Sebentar lagi, ia pasti akan datang memanennya, wahhh..gawaat nih.!" pikir binatang kecil itu.
Kini, hanya ada dua pilihan untuk Kancil itu: Berleha-leha menikmati aneka macam buah dengan ancaman ditangkap dan mungkin dibunuh oleh si pemilik kebun atau ia harus segera keluar menyelamatkan diri dengan meninggalkan kebun yang sangat lezat itu?. duh..pilihan yang tidak mudah ya. Akhirnya, ia memilih opsi ke dua.
Ia segera mencari lubang tempat masuk dulu. Sayang, jangankan badan, kepalanya saja kini sudah tidak muat di lubang itu. Ia terpaksa harus kembali berpuasa sementara di depan mata aneka buah sangat menggoda!. "Saya harus bisa!" pekiknya dalam hati. Akhirnya, setelah badanya kembali lebih kecil dari lubang itu, barulah ia bisa keluar menyelamatkan diri.
Fikirkanlah, sang Kancil yang biasanya cerdik itu, kali ini ia masuk kebun buah dalam keaadan lapar dan begitu juga ketika keluar darinya!. Pantas sekali Sang Idola kita, Rasulullah Muhammad SAW. mengingatkan: BETAPA BANYAK ORANG BERPUASA, NAMUN TIDAK MENDAPATKAN BAGIAN APA-APA DARI PUASNYA, KECUALI LAPAR DAN DAHAGA!. MA'ADZALLAH MIN DZALIK!
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H.Taqabbalahu minna wa minkum, kulla 'aamin wa antum bikhair, amin!.
Sukorejo Kendal,Kamis siang 27 Ramadhan 1430 H / 17 September 2009 H.